Senin, 28 Februari 2011

Senjata Mesin Paling Top 2010

10. MP4 CARBINE AMERIKA

Spoiler for senjata:

BERAT : 3,1 KG
CALIBER : 5.56 X 45 MM NATO
RATE OF FIRE : 700-950 ROUND/ MIN
EFEKTIVE RANGE : 360 M
FEED SYSTEM : 30 ROUND
BOX MAGAZINE

9.AK-107/108 RUSSIA
Spoiler for senjata:

BERAT : 3,4 KG
CALIBER : 5.45 X 39 MM /5.56 X 45 MM NATO
RATE OF FIRE : 800-900 ROUND/ MIN
EFEKTIVE RANGE : 500 M
FEED SYSTEM : 30 ROUND OR NEWLY 60 ROUND DETACHABLE
BOX MAGAZINE

8.SAR 21 SINGAPORE
Spoiler for senjata:

BERAT : 3,6
CALIBER : 5.56 X 45 MM NATO
RATE OF FIRE : 450-650 ROUND/ MIN
EFEKTIVE RANGE : 460 M
FEED SYSTEM : 30 ROUND
BOX MAGAZINE

7. STEYR AUG/AUSTRIA
Spoiler for senjata:

BERAT :3,6 KG
CALIBER : 5.56 X 45 MM NATO
RATE OF FIRE : 680-850 ROUND/ MIN
EFEKTIVE RANGE : 300 M
FEED SYSTEM : 30 ROUND OR 42 ROUND BOX
BOX MAGAZINE

6.TAR-21 / ZIONIS
Spoiler for senjata:

BERAT :3,27 KG
CALIBER : 5.56 X 45 MM NATO
RATE OF FIRE : 750-900 ROUND/ MIN
EFEKTIVE RANGE : 300-500 M
FEED SYSTEM : 30 ROUND
BOX MAGAZINE

5.QBZ-95/CHINA
Spoiler for senjata:

BERAT :3,25 KG
CALIBER : 5.8 X 42 MM
RATE OF FIRE : 650-800 ROUND/ MIN
EFEKTIVE RANGE : 400-600 M
FEED SYSTEM : 30 ROUND OR 75-ROUND DRUM
BOX MAGAZINE

4.HECKLER & KOCH GERMAN G36
Spoiler for senjata:

BERAT :3,63 KG
CALIBER : 5.56 X 45 MM NATO
RATE OF FIRE : 750 ROUND/ MIN
EFEKTIVE RANGE : 200-800 M
FEED SYSTEM : 30 ROUND BOX MAGAZINE OR 100-ROUND DRUM

3.XK-11 / KOREA SOUTH
Spoiler for senjata:

BERAT :6,1 KG (EMPTY)
CALIBER : 5.56 X 45 MM NATO & 20 X 85 MM
RATE OF FIRE : 750 ROUND/ MIN
EFEKTIVE RANGE : 300 M CAL 5.5 & 500 CAL 20 MM
FEED SYSTEM : 6 ROUND BOX MAGAZINE

2.HECKLER & KOCH / HK416 (GERMAN/USA)
Spoiler for senjata:

BERAT :3,02 KG
CALIBER : 5,56 X 45MM NATO
RATE OF FIRE : 700-900 ROUND/ MIN
EFEKTIVE RANGE : 360 M
FEED SYSTEM : 20,30 ROUND BOX MAGAZINE

1.CORNER SHOT / ZIONIS
Spoiler for senjata:

Spoiler for senjata:

BERAT :3,8 KG
CALIBER : -
RATE OF FIRE : 600-650 ROUND/ MIN
EFEKTIVE RANGE : 200 M
dari berbagai sumber

Kamis, 17 Februari 2011

FN / Browning M.1903 (Browning No.2) pistol (Belgium)

M1903 yang kedua adalah produksi dioperasikan-blowback pistol, yang dirancang oleh perancang terkenal Amerika tangan oleh John Browning 1902 dan paten pada 1903. Juga dikenal sebagai Browning pistol No.2, desain ini adalah serius melalui peningkatan lama No.1 (FN – Browning M1900) pistol. Pada saat yang sama mengembangkan Browning melompat-dioperasikan untuk pistol Colt M1900. Rancangan ini juga telah diproduksi oleh Senjata api pistol Colt Co Amerika Serikat sebagai pistol pistol Colt M1903 saku, chambered di ,32 ACP (7.65mm). Kedua FN dan pistol Colt dihasilkan ini desain sampai 1930. Di Eropa, yang FN M1903 menjadi favorit pistol polisi, dan juga diadopsi oleh beberapa tentera-tentera, termasuk Belgia, Belanda, Swedia dan Turki, yang juga sebagai Imperial Rusia oleh polisi. Ia diproduksi di Swedia di bawah lisensi di Husqvarna Vapenfabriks dan dari 1917 sampai 1942, sebagai 9mm M/1907. Di Amerika Serikat, yang pistol Colt m1903 menjadi terkenal sebagai preman diri pistol, dan juga telah dikeluarkan untuk senior tentara dan petugas lain sebagai standar sendiri-senjata pertahanan. FN dibangun sedikit kurang dari 60 000 M1903 pistols, ditambah Husqvarna dibangun lain 94 000 pistols.
Pistol ini dapat disebut sebagai pelopor dari sebagian besar semi-otomatis pistols di dunia, dalam satu atau lain menghormati. Underpowered secara signifikan dengan standar modern, hal itu, namun, handal, akurat dan nyaman untuk dibawa dan api. Ia juga ditawarkan lebih cepat dibandingkan reload prosedur apapun kontemporer revolvers militer.
Deskripsi teknis.
The Browning M1903 (tidak masalah, jika dilakukan oleh FN di Belgia atau oleh pistol Colt di Amerika Serikat), adalah blowback dioperasikan, pistol semi-otomatis. Kemunduran musim semi yang berada di bawah barel, sebagai paling modern di pistols. Memicu satu tindakan yang mempunyai dirahasiakan palu (pistol Colt dihasilkan juga serupa dengan model terbuka hammers). Non-pivoting memicu agak sedikit mirip dengan kedua pistol Colt / Browning M1911 memicu. Manual keselamatan beralih terletak di bagian kiri frame, panel di atas grip. Ketika terlibat, ia mengunci hati dan slide. Tetapi juga mengunci slide dalam posisi terbuka untuk disassembly. Pegangan keselamatan tambahan otomatis terkunci yang menghanguskan kecuali gun adalah benar diadakan di pohon palem. Barel terkunci untuk frame oleh beberapa radial ribs. Membongkar yang pistol, satu harus kembali slide, menguncinya terbuka dengan keselamatan, kemudian memutar barel dari Hubungan dengan frame, kemudian lepas barel dan geser. Geser otomatis berhenti (terus buka) perangkat ini juga dimasukkan, terlihat dengan tuas yang terletak di sebelah kanan frame, di atas triggerguard. Satu tumpukan majalah dimasukkan ke dalam memotong dan dikunci oleh pengungkit di tumit dari grip. Militer masalah pistols juga telah tali pendek cincin pada bagian kiri grip.

FN – Browning M 1903 pistol

FN – Browning M 1903 pistol cross-section drawing
Type: Single Action, Semi-automatic pistol
Chamber: 9x20mm SR Browning Long, 7.65x17mm SR Browning (.32ACP)
Weight unloaded: 930 g
Length: 205 mm
Barrel length: 127 mm
Capacity: 7 rounds (9mm) or 8 rounds (7.65mm)

Rabu, 16 Februari 2011

Sejarah Raider

 

http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTHwIZ6jWA4oXggSDBIssRorUD-nv5nmUa1k73kVU6vLCq0JceB9nwitA

Sejarah pasukan ini berawal dari munculnya tehnik tempur dan struktur organisasi infanteri modern yang dikenal dengan nama “IFGABA” (Infanteri Gaya Baru) di tubuh TNI AD yang pada saat itu berpatokan pada pelatihan dan struktur organisasi US ARMY RANGER. RANGER dikenal sebagai pasukan pemukul utama US ARMY yang bisa dioperasikan lewat darat, laut dan udara juga peperangan konvensional. Semua itu didapat dari pelatihan dan warisan senior Ranger yang dikenal loyal pada atasan tapi juga bermental baja, disiplin tinggi dan lethal. Jiwa persaudaraan para ranger yang bermarkas di Fort Benning, Georgia ini tak kalah dengan para marinir di USMC walaupun dari segi jumlah personel, Ranger hanyalah sebuah resimen infanteri ke 75 yang anggotanya tak lebih dari 3000 personel.

Awal mulanya materi pendidikan Raider hanya diperuntukkan kepada Batalyon Linud KOSTRAD. Gabungan kualifikasi Raider dan Para menghasilkan jenis keahlian tempur baru yaitu RAIDER PARA. Ini sangat cocok dengan karakteristik prajurit dan satuan KOSTRAD yang dikenal cepat, keras dan lethal dalam setap pertempuran. Tapi nyatanya pendidikan Raider diujicobakan pertama kali justru kepada personel Yonif 401. Hasilnya sangat menakjubkan! Dalam setiap operasi menunjukkan peningkatan yang sangat berarti bagi daya gempur pasukan. Maka setelah melalui beberapa inovasi dan perbaikan, pendidikan Raider mulai diadopsi oleh KOSTRAD untuk pasukan Linudnya. Karena dinilai cukup membantu dalam taktik tempur dan hasil pertempuran maka akhirnya kualifikasi RAIDER mulai disebarkan kepada satuan Infanteri non linud maupun Bantuan tempur non KOSTRAD pada tahun 1967 s/d 1970 an. Raider adalah kualifikasi pasukan bersifat khusus yang menekankan kepada kemampuan memukul cepat musuh dengan senjata minimal, perang berlarut di hutan, Perang Jarak Dekat, Operasi Raid Rala Suntai (Rawa, Laut, Sungai dan Pantai) dan pengintaian. Pasukan digerakkan dalam regu yang berjumlah 10 orang. Komposisinya mirip 1 regu Infanteri reguler hanya saja ditambah dengan ahli raid / demolisi.

Pada tahun 1950 s/d 1970 an kebanyakan prajurit AD yang ditempatkan di korps Infanteri tidak menempuh ilmu kecabangan Infanteri secara 1 atap di Depo Latihan Pertempuran milik Rindam atau Pusdik Infanteri AD. Kecuali para perwira lulusan AKMIL. Setelah pendidikan dasar, para prajurit baru yang dicabangkan ke korps Infanteri langsung dimasukkan ke batalyon. Di sanalah mereka dididik lagi (tahap II) sehingga mantap menjadi prajurit infanteri. Itupun tidak ada kurikulum terpadu dan selalu berbau karakteristik dan tradisi batalyon yang berbeda antara 1 dengan lainnya. Maka dari itu setiap latgab bersama satuan sejenis lainnya kadangkala terdapat ketidaksamaan persepsi antar pasukan. Berdasarkan kondisi tersebut akhirnya mereka langsung saja menempuh kualifikasi Raider tanpa menempuh latihan kecabangan tahap II (kecabangan Infanteri) secara resmi. Yang ada saat itu adalah latihan Pre – Raider selama 3 bulan di batalyon dan dilatih oleh pelatih intern batalyon yang telah berkualifikasi Raider sebelumnya.

Dari sinilah muncul suatu fakta bahwa sesungguhnya semua perlengkapan termasuk seragam, baret dan brevet seorang prajurit Infanteri TNI AD modern sekarang adalah kelengkapan dan seragam pasukan RAIDER di masa lalu. Brevet Yudha Wastu Pramuka, baret hijau berlogo senapan silang lambang korps Infanteri adalah perlengkapan seragam seorang Raider di masa lalu. Pada waktu itu seragam PDL pasukan batalyon Raider adalah Loreng Macan Tutul. KOSTRAD dan prajurit Infanteri non Raider tidak menggunakan seragam ini karena KOSTRAD telah mempunyai PDL sus tersendiri sedangkan Infanteri reguler yang bernaung di bawah KODAM masih memakai PDL TNI hijau polos tanpa kamuflase. Baru pada tahun 1970 PDL “IFGABA” benar - benar ada dan dipakai satuan tempur AD. PDL “IFGABA” kemudian digantikan oleh doreng Malvinas Inggris yang berlaku untuk semua angkatan sampai sekarang.

Pada tahun akhir tahun 70 an s/d 80 an Batalyon berkualifikasi RAIDER dihapus beserta brevet dan Badge “Yudha Muka” nya. Kualifikasi Yudha Muka yang kemudian menjadi Yudha Wastu Pramuka diberikan kepada pasukan Infanteri reguler dalam bentuk Badge di lengan sebelah kanan PDH / PDL. Entah apa pertimbangan saat itu. Namun ada beberapa batalyon yang seakan “tidak rela” dengan tetap memasang embel – embel RAIDER pada nama batalyonnya misalnya : KUJANG RAIDER dan BANTENG RAIDER. Hal ini karena batalyon – batalyon tersebut adalah batalyon pasukan elit yang tidak rela kebesaran RAIDER pupus begitu saja. Harus diakui dari Yonif Linud 328 dan Yonif 401 lah nama RAIDER dikenal di kalangan TNI maupun militer luar negeri. Masih ada beberapa batalyon infanteri lain eks. RAIDER yang juga tetap memasang nama RAIDER di belakang nama batalyonnya baik yang ada di Jawa maupun luar Jawa. Padahal nama Yonif Linud 328 sebenarnya adalah “Dirgahayu”

Baru pada tahun 1980, TNI AD benar – benar memutuskan untuk memusatkan pendidikan serta latihan kecabangan Infanteri di PUSDIK INFANTERI Cipatat (Untuk Pa, Ba dan Ta untuk wilayah KODAM III dll) dan Dodiklatpur Rindam di masing – masing KODAM (Untuk Ba dan Ta). Disanalah mulai muncul kerancuan istilah kualifikasi RAIDER dan YUDHA WASTU PRAMUKA pada prajurit Infanteri. Awalnya para pelatih salah kaprah menafsirkan bahwa kurikulum pendidikan Infanteri yang sekarang dulunya adalah materi pelajaran RAIDER. Padahal sebenarnya adalah sangat berbeda. Hal ini dipahami secara keliru karena nama materi memang mirip sekali tanpa dipahami dengan konsep penyajian materi sangatlah berbeda antara pasukan khusus dan pasukan reguler. Dari salah kaprah itulah yang menyebabkan ketidak samaan penggunaan badge di PDH/PDL lengan sebelah kanan diantara prajurit Infanteri (Saat itu tidak ada Brevet Infanteri - Brevet Infanteri baru digunakan lagi sejak tahun 1996). Ada yang memakai Badge YUDHA WASTU PRAMUKA namun ada pula yang pakai RAIDER. Terutama pasukan linud KOSTRAD yang batalyonnya dulu adalah batalyon RAIDER. Mereka enggan memakai badge YUDHA WASTU PRAMUKA karena terlalu “umum”. Memang, satuan boleh bubar tapi keahlian dan kualifikasi RAIDER terus dipelajari di batalyon eks. RAIDER walau tidak secara resmi. Dengan begitu mereka merasa berhak atas badge RAIDER. Padahal jelas RAIDER adalah pendidikan utama tingkat III sedang kualifikasi Yudha Wastu Pramuka adalah pendidikan tahap II. Muncul pula Badge kualifikasi bertingkat yang diatas bertuliskan Yudha Wastu Pramuka dan dibawahnya adalah kualifikasi RAIDER. Padahal badge kualifikasi pendidikan tahap II secara aturan tidak boleh dipasang bersama badge dikma tahap III. Kecuali ybs menyandang 2 kualifikasi dikma tahap III yaitu Komando dan Raider.

Kita lihat Yonif Linud 328 / Kujang Raider KOSTRAD yang walaupun sampai sekarang bukan lagi batalyon RAIDER resmi tapi komando batalyon tetap saja melestarikan tradisi dan kualifikasi “old RAIDER” bagi para prajuritnya. Tapi justru dengan kemampuan itulah Yonif Linud 328 KOSTRAD adalah nama batalyon infanteri lintas udara paling terkenal di lingkup TNI. Disamping mereka dikenal selalu bertempur dengan cepat dan efektif , batalyon inilah yang banyak melahirkan nama – nama besar di jajaran TNI AD. Mereka pulalah penyuplai terbesar calon anggota Kopassus yang diambil dari Batalyon untuk ditempatkan pada unit PARAKO atau tim khusus. Kenapa? Karena ditinjau dari berbagai aspek, prajurit 328 telah handal dalam materi ke linud-an (terjun payung, pathfinder, free fall dan jump master) dan fisik serta pengetahuan militer mereka luas karena mewarisi kualifikasi RAIDER dari Mbah-nya. Kopassus cukup menambahkan kualifikasi KOMANDO yang dengan waktu relatif singkat bisa dipelajari oleh prajurit yang telah memiliki kualifikasi RAIDER. Di jajaran KOSTRAD terdapat nama Yonif Linud 501 KOSTRAD Madiun (sekarang adalah salah satu elemen Brigif Linud 2 Trisula Malang) yang dulu juga pernah menyandang nama besar Raider. Sampai detik ini TNI AD “mengelompokkan” satuan-satuan “Old Raider” ini sebagai PPRC (Pasukan Pemukul Reaksi Cepat) TNI berkualifikasi airborne ditambah kemampuan pengendali tempur dan pertahanan pangkalan seperti yang dimiliki prajurit KORPASKHAS.


Parade Batalyon Raider

Parade Batalyon Raider
Batalyon Raider adalah satu batalyon pasukan elit infanteri Tentara Nasional Indonesia (TNI). Sepuluh batalyon raider yang diresmikan pada 22 Desember 2003 itu, dibentuk dengan membekukan 8 yonif pemukul Kodam dan 2 yonif Kostrad. Sebagai kekuatan penindak, kekuatan satu batalyon raider (yonif/raider) setara tiga kali lipat kekuatan satu batalyon infanteri (yonif) biasa di TNI.
Setiap batalyon raider terdiri atas 747 personel. Mereka memperoleh pendidikan dan latihan khusus selama enam bulan untuk perang modern, anti-gerilya, dan perang berlarut. Tiap-tiap batalyon ini dilatih untuk memiliki kemampuan tempur tiga kali lipat batalyon infanteri biasa. Mereka dilatih untuk melakukan penyergapan dan mobil udara, seperti terjun dari helikopter.
50 orang personel diantara 747 orang personel dalam satu batalyon Raiders memiliki kemampuan anti teror dan keahlian-keahlian khusus lainnya. Keahlian tersebut mereka dapatkan setelah mengikuti pendidikan yang diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Grup 3 KOPASSUS) yang bertempat di Batujajar, Jawa Barat. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan pasukan raiders.

 Kualifikasi personel

Raider adalah kualifikasi prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang dilatih untuk menguasai 3 kemampuan. Kemampuan tersebut adalah:
  1. Kemampuan sebagai pasukan anti-teroris untuk pertempuran jarak dekat.
  2. Kemampuan sebagai pasukan lawan gerilya dengan mobilitas tinggi.
  3. Kemampuan untuk melakukan pertempuran-pertempuran berlanjut (panjang).

 Lambang Satuan

Lambang Batalyon Raider
  • Sangkur terhunus bermata dua : melambangkan bahwa prajurit Raider memiliki ketajaman dalam berfikir dan berolah yudha. Sehingga prajurit Raider selalu siap mengemban tugas sebagai pasukan terdepan.
  • Lintasan Kilat atau Petir : Melambangkan bahwa prajurir Raider adalah prajurit yang mampu bergerak dan bertindak dengan cepat dan senyap di segala bentuk medan dalam pertempuran.
  • Warna Merah Putih : melukiskan bahwa jiwa nasionalisme dimiliki oleh setiap prajurit Raider yang mengedepankan kepentingan tugas dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia .

 Batalyon Raider di Indonesia

Batalyon Raider
No Nama lama Nama baru
1 Yonif Linud 100/Prajurit Setia Yonif 100/Raider
2 Yonif 145/Bhakti Nagara Laga Utama Yonif 200/Raider
3 Yonif 327/Brajawijaya Yonif 300/Raider
4 Yonif 401/Banteng Raider Yonif 400/Raider
5 Yonif 507/Sikatan Yonif 500/Raider
6 Yonif Linud 612/Modang Yonif 600/Raider
7 Yonif Linud 700/Wira Yudha Sakti Yonif 700/Raider
8 Yonif 741/ Satya Bhakti Yonif 900/Raider
9 Yonif 323/ Buaya Putih Yonif 323/Raider
10 Yonif 412/Bharata Eka Sakti Yonif 412/Raider
11 Yonif 514/Sabadda Yudha Yonif 514/Raider
12 Yonif 733/Masariku Yonif 733/Raider

dikutip dari berbagai sumber

Selasa, 15 Februari 2011

Senjata-Senjata yang digunakan oleh Raider


Raider Merupakan Batalion Angkatan Darat TNI yang berkualifikasi khusus. Tak tanggung-tanggung jumlahnya mencapai 10 batalion. Inilah contoh pasukan berkategori spesial dengan komposisi antara kualitas dan kuantitas yang berimbang.
Untuk melakukan tugas-tugas yang wajib dilakukan oleh satuan Raider, maka mereka pun harus dipersenjatai dengan senjata yang mumpuni. Konsep desainnya disesuaikan dengan fungsi yang bakal dilakoni. berikut sejumlah tipikal senjata yang jadi bekal Raider. sebagai tambahan, dimasa mendatang tak tertutup kemungkinan tipe senjata baru lain juga bisa diadopsi.

FN MAG
Inilah salah satu senapan mesin klasik yang tak lekang dimakan jaman, FN MAG. Kata terakhir dari label tadi tak lain merupakan singkatan dari Mitrailleuse d'Appui General. Atau bila dijabarkan bisa berarti senapan mesin serbaguna (General Purpose Machine Gun-CPMG). Memakai peluru berkaliber 7,62 mm, senapan ini pertama kali diperkenalkan pabrik FN Herstal pada era 50-an. Sesuai dengan julukannya yang serbaguna itu maka FN MAG bisa dipakai untuk beragam keperluan tempur. Kala difungsikan sebagai senapan mesin ringan maka senjata dilengkapi dengan penyangga ganda (bipod) di ujung larasnya. Sementara saat bertugas sebagai senapan mesin sedang (medium) maka bagian badan dipasangi penyangga tiga kaki (tripod). Selain bagi keperluan infanteri, FN MAG bisa pula dipasang pada ranpur, heli, maupun pesawat tempur. Kehandalannya di lapangan makin terdongkrak lantaran FN MAG menerapkan sistem cepat pada pengantian larasnya.Ciri khas sistem tadi bisadikenali dari handle yang dipantek di pangkal laras. Dilingkungan TNI AD, FN MAG juga menjadi senjata standar pasukan reguler lain.

Ä°mage

SPESIFIKASI:
Kaliber: 7,62 x 51 mm
Panjang Total: 1,26 m
Berat dengan tripod: 21 kg
Jarak tembak efektif: 3.000 m
Daya Tembak: Pilihannya, 650-750 atau 950-1.000 peluru permenit Wow

FN Minimi
Lagi-lagi pabrikan FN BElgia bikin gebrakna didunia senjata si awal era 80-an. Ini terjadi ketika konsep senapan mesin ringan FN Minimi diluncurkan. Tak perlu repot untuk mewujudkan keinginan itu. pihak FN tinggal mencampurkan kehandalan sistem kerja FN MAG dengan senapan Serbu FNC (versi asli SS-1). Hasilnya, Minimi jadi senapan mesin ringan yang mengaplikasikan peluru senapan serbu berkaliber 5,56mm. Terobosan ini jelas punya dampak positif dimedan tempur. Terutama pada logistik pasokan Amunisi. Bila kedaan mendesak maka petembak Minimi bisa saja mengadopsi peluru yang dibawa pasukan penyandang senapan serbu. Hal ini setidaknya dibuktikan dari aplikasi sistem pengisian amunisi. Minimi bisa saja dipasangi magasin senapan serbu FNC, kotak berisi 200 peluru, maupun rantai bebas (feed belt).

Ä°mage

SPESIFIKASI:
Kaliber: 5,56 x 45 mm NATO
Panjang Total: 1 m
Berat: 7,1 Kg
Jarak Tembak Efektif: 2.000 m
Daya Tembak: 750-1.000 peluru permenit

SS 1-V5 Automatic Carbine
Gara-gara USA kurang menunjukkan respon yang baik maka Indonesia tak jadi mengambil lisensi pembuatan senapan serbu M-16. Namun, ini ada hikmahnya. Ini terbukti ketika FN Belgia buru-buru menyambut keinginan RI dengan tangan terbuka. Hasilnya FNC (Fabrique Nationale Carbine) diproduksi Pindad dengan label SS 1. Secara historis FNC merupakan pengembangan lanjut dari senapan FN CAL yang gagal merebut sukses di pangsa pasar senapan serbu dunia. Bila dibedah, sistem aliran gas (gas drive) dan rotasi kokang (rotating bolt) FNC punya kesamaan cara kerja dengan senapan legendaris asal Rusia AK-47. Nah, oleh pihak FN sistem tadi lantas diproduksi ulang denagn sentuhan teknologi tinggi plus sejumlah modifikasi. Divisi persenjataan PT. Pindad sebenarnya melansir tak kurang dari setengah lusin tipe SS 1. Mulai dari keperluan paramiliter hingga penegak hukum, sementara bagi kepeluan Raider tipe yang dicomot adalah SS1-V5. Ini merupakan varian berdimensi paling kompak. Dengan demikian senapan ini cocok bagi keperluan operasi intelijen militer.

Ä°mage
SPESIFIKASI
Kaliber: 5,56 x 45 mm NATO
Panjang Total: 0,77 m
Berat: 3,37 kg
Jarak TEmbak Efektif: 100-200 m
Daya Tembak: 600-700 peluru permenit..

Ranpur Taktis GMC
Inilah arsenal yang paling menarik perhatian ketika Batalion Raider diresmikan, Kendaraan Tempu (ranpur) taktis GMC. Bila dibandingkan dengan kendaraan pick up yang banyak beredar di tanah air maka bodinya tergolong lebih tambun. tapi justru diditulah kelebihaannya. Ranpur jadi bias memuat setidaknya satu regu pasukan.
bila disimak lebih jauh, tentu saja ada fasilitas khusus yang diimbuhkan. Sebut saja pelat pijakan kaki yang menempel disekeliling bodi ranpur. Tentu saja bukan tanpa tujuan fasilitas tadi dibuat. Pelat berfungsi sebagai pijakan pasukan yang berdiri di sekeliling ranpur. Dengan demikian maka pasukan bisa di drop dengan cepat.
Fasilitas yang ada tak berenti sampai disitu saja. Masih ada lagi kerangka pipa baja antiguling (rolling bar), dudukan senapan mesin/ pelontar granat dibagian tengah dek dan dudukan senapan mesin GPMG bagi awak di sebelah pengemudi. Tampilan ranpur tambah sangar lantaran kelir yang diadopsi bernuansa olive drab plus lampu perang anti silau.
Beralih ke soal mesin, sumber tenaga berasal dari mesin yang diboyong dari Singapura. Jadi walau bodi tergolong tua namun ranpur ini punya tenaga yang benar-benar muda

Ä°mage

                                                                        

                                 FN FNC

                                                FN FNC right.jpg
                                                               Fabrique Nationale Carabine

Tipe Senapan serbu
Negara asal Belgia
Sejarah pemakaian
Digunakan oleh Belgia, Venezuela,
Nigeria, Indonesia
Sejarah produksi
Tahun 1979
Produsen Fabrique Nationale de Herstal
Varian Ak 5 (Swedia)
SS-1 (Indonesia)
Spesifikasi
Berat 3,80 kg
Panjang 997 mm
766 mm (popor dilipat)
Panjang Laras 450 mm

Magazen 5.56 x 45 mm NATO
Mekanisme Operasi gas, bolt berputar
Rata² tembakan 700 butir/detik
Jarak efektif 450 m
Amunisi Magazen box 30 butir

  

M249 FN MINIMI DA-SC-85-11586 c1.jpg
FN Minimi
Tipe Senapan Mesin Ringan (SMR)
Senapan Mesin Regu
Negara asal Belgia
Sejarah pemakaian
Masa penggunaan 1979 - sekarang
Digunakan oleh AS, Belgia, Indonesia, Jerman, Afrika Selatan, Italia, Bulgaria, Kanada, Meksiko, Cina, Mesir, Perancis, Ceko, Swedia, Inggris, dan lebih dari 30 negara.
Sejarah produksi
Perancang Maurice Bourlet
Produsen FN Herstal
Varian M249 SAW
Spesifikasi
Berat kosong 6.2 kg, terisi dengan 200 peluru 10,6 kg
Panjang 1.038 mm (41 in)
Panjang Laras 465 mm (18 in)
Magazen 5.56 x 45 mm NATO
Kaliber 5.56 mm
Mekanisme operasi gas, bolt terbuka
Rata² tembakan 750 - 1000 butir/menit dengan sabuk amunisi
Kecepatan peluru 968 meter / detik
Jarak efektif maksimum 1500 m
Jarak jangkauan 2000m
Amunisi Sabuk M27 1000-butir sekali pakai,
Sabuk 500 atau 1000-butir daur ulang,
Beta C-Mag 500-butir,
Magazen STANAG 150-butir
Alat bidik penjera drum dan pisir bentuk daun (FN Minimi), ghost-ring trademark HK (M249)

Senin, 14 Februari 2011

FV101 Scorpion

FV101 Scorpion di Museum Angkatan Darat Belgia.
FV101 Scorpion di Museum Angkatan Darat Belgia
Karakteristik umum
Awak 3
Panjang 4.9 m
Lebar 2.2 m
Tinggi 2.1 m
Berat 8.07 ton
Perlindungan dan persenjataan
Ketebalan baja 12.7 mm
Senjata utama 76 mm L23A1
Senjata pelengkap 7.62 mm L37A1
Mobilitas
Mesin diesel Cummins BTA 5.9
(190 hp (142 kW))
Suspensi torsion-bar
Kecepatan 80 km/h
Tenaga/Berat 24 hp/ton
Daya jelajah 644 km


Tank Scorpion
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perubahan tertunda ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
FV101 Scorpion
FV101 Scorpion di Museum Angkatan Darat Belgia.
FV101 Scorpion di Museum Angkatan Darat Belgia
Karakteristik umum
Awak 3
Panjang 4.9 m
Lebar 2.2 m
Tinggi 2.1 m
Berat 8.07 ton
Perlindungan dan persenjataan
Ketebalan baja 12.7 mm
Senjata utama 76 mm L23A1
Senjata pelengkap 7.62 mm L37A1
Mobilitas
Mesin diesel Cummins BTA 5.9
(190 hp (142 kW))
Suspensi torsion-bar
Kecepatan 80 km/h
Tenaga/Berat 24 hp/ton
Daya jelajah 644 km
Kotak ini: lihat • bicara

FV101 Scorpion adalah tank ringan modern buatan Inggris. Dibuat oleh Alvis Vickers dan dipakai oleh militer Inggris pada tahun 1973 sampai tahun 1994. Lebih dari 3000 buah tank jenis ini diproduksi.

Tank jenis ini merupakan kendaraan militer yang cepat, tangkas dan dapat dibawa dengan pesawat udara. Terbuat dari bahan utama aluminium dan dipersenjatai dengan senjata meriam 76mm. Model awal menggunakan mesin (bensin) Jaguar 4.2 liter dan dapat berjalan dengan kecepatan 76 km/jam. Jenis terakhir menggunakan mesin disel.
[sunting] Varian

Tank Scorpion mempunyai beberapa bentuk pilihan lain (varian) antara lain :

* Striker (tank)|Striker : kendaraan angkut dipersenjatai dengan senjata anti tank
* Spartan : kendaraan angkut personil dipersenjatai senjata sedang
* Samson (tank) : kendaraan pemulihan yang dipersenjatai senjata ringan
* Sultan (tank)|Sultan : kendaraan sebagai pos komando yang dipersenjatai ?
* Samaritan : kendaraan ambulans dipersenjatai senjata berat
* Scimitar (tank)|Scimitar dan Sabre (meriam 30mm).

Spesifikasi pesawat termpur Su-27 dengan F-16

Su-27
Pesawat tempur Sukhoi Su-27 (kode NATO: Flanker) awalnya diproduksi pada era Uni Soviet, dimana rancang-bangun aslinya dibuat oleh Biro Disain Sukhoi.
Pesawat ini dikembangkan sebagai saingan utama generasi baru pesawat tempur Amerika Serikat saat itu, yaitu F-14 Tomcat, F-15 Eagle, F-16 Fighting Falcon, dan F/A-18 Hornet.
Spesifikasi awal yang diinginkan militer Uni Soviet saat itu adalah pesawat tempur multi-peran yang memiliki jarak jangkau yang jauh, persenjataan yang berat, dan kelincahan yang tinggi. Semuanya dibuat melebihi kemampuan pesawat tempur yang dibuat pihak barat.
Pesawat ini awalnya sering disebut sebagai hasil persaingan antara Sukhoi dengan Mikoyan-Gurevich (MiG), karena bentuknya yang agak mirip, namun berbeda bobot.
Su-27 dirancang sebagai interseptor yang memiliki superioritas udara jarak jauh, sedangkan MiG-29 dirancang untuk mengisi peran pesawat tempur pendukung jarak dekat. ©alutsista
Sejarah
Pada tahun 1969, Uni Soviet mendapatkan informasi bahwa Angkatan Udara Amerika Serikat telah memilih McDonnell Douglas untuk memproduksi rancangan pesawat tempur eksperimental (yang akan berevolusi menjadi F-15).
Untuk menghadapi ancaman ini, Uni Soviet memulai program PFI (Perspektivnyi Frontovoy Istrebitel, “pesawat tempur taktis mutakhir”) yang direncanakan menghasilkan pesawat yang bisa menyaingi hasil rancangan Amerika Serikat.
Namun, spesifikasi yang dibutuhkan untuk memenuhi syarat-syarat program ini pada satu pesawat saja ternyata terlalu rumit dan mahal. Maka program ini dibagi menjadi dua, yaitu TPFI (Tyazholyi Perspektivnyi Frontovoi Istrebitel, “pesawat tempur taktis mutakhir berat”) dan the LPFI (Legkiy Perspektivnyi Frontovoi Istrebitel, “pesawat tempur taktis mutakhir ringan”).
Dimana hasil akhirnya tercipta Su-27 untuk pesawat tempur taktis mutakhir berat, dan MiG-29 untuk pesawat tempur taktis mutakhir ringan.
Langkah ini juga mirip apa yang dilakukan Amerika Serikat, dimana Amerika Serikat memulai program “Lightweight Fighter” yang nantinya akan menghasilkan F-16.
Spesifikasi (Sukhoi Su-27)
Karakteristik umum
Kru: Satu
Panjang: 21,9 m (72 ft)
Lebar sayap: 14,7 m (48 ft 3 in)
Leading edge sweep: 42°)
Tinggi: 5,93 m (19 ft 6 in)
Area sayap: 62 m² (667 ft²)
Berat kosong: 16.380 kg (36.100 lb)
Berat terisi: 23.000 kg (50.690 lb)
Berat maksimum lepas landas: 33.000 kg (62.400 lb)
Mesin: 2× Lyulka AL-31F turbofan, 122,8 kN (27.600 lbf) each
Performa
Kecepatan maksimum: 2.500 km/jam (1.550 mph Mach 2.35)
Jarak jangkau: 1.340 km pada ketinggian air laut, 3.530 km pada ketinggian tinggi (800 mi pada ketinggian air laut, 2070 mi pada ketinggian tinggi)
Atap servis: 18.500 m (60.700 ft)
Tingkat panjat: 325 m/s (64.000 ft/min)
Wing loading: 371 kg/m² (76 lb/ft²’)
Dorongan/berat: 1,085
Persenjataan
1 x meriam GSh-30-1 30 mm, 150 butir peluru
8.000 kg (17.600 lb) pada 10 titik eksternal
6 R-27, 4 R-73
Su-27SM dapat menggunakan R-77 menggantikan R-27
Su-27IB dapat menggunakan peluru kendali anti-radiasi X-31, peluru kendali udara ke darat X-29L/T, serta bom KAB-150 dan UAB-500
F16
F-16 Fighting Falcon adalah jet tempur multi-peran yang dikembangkan oleh General Dynamic , di Amerika Serikat. Pesawat ini awalnya dirancang sebagai pesawat tempur ringan, dan akhirnya berevolusi menjadi pesawat tempur multi-peran yang sangat populer. Kemampuan F-16 untuk bisa dipakai untuk segala macam misi inilah yang membuatnya sangat sukses di pasar ekspor, dan dipakai oleh 24 negara selain Amerika Serikat. Pesawat ini sangat popular di mata international dan telah digunakan oleh 25 angkatan udara. F-16 merupakan proyek pesawat tempur Barat yang paling besar dan signifikan, dengan sekitar 4000 F-16 sudah di produksi sejak 1976. Pesawat ini sudah tidak diproduksi untuk Angkatan Udara Amerika Serikat, tapi masih diproduksi untuk ekspor.
F-16 dikenal memiliki kemampuan tempur di udara yang sangat baik, dengan inovasi seperti tutup kokpit tanpa bingkai yang memperjelas penglihatan, gagang pengendali samping untuk memudahkan kontrol pada kecepatan tinggi, dan kursi kokpit yang dirancang untuk mengurangi efek g-force pada pilot. Pesawat ini juga merupakan pesawat tempur pertama yang dibuat untu menahan belokan pada percepatan 9g.
Pada tahun 1993, General Dynamics menjual bisnis produksi pesawat mereka kepada Lockheed Corporation, yang kemudian menjadi bagian dari Lockheed Martin setelah merger dengan Martin Marietta pada tahun 1995.

Spesifikasi (F-16C Blok 30)
Karakteristik umum
* Kru: 1
* Panjang: 49 ft 5 in (14.8 m)
* Lebar sayap: 32 ft 8 in (9.8 m)
* Tinggi: 16 ft (4.8 m)
* Area sayap: 300 ft² (27.87 m²)
* Airfoil: NACA 64A204 root and tip
* Berat kosong: 18,238 lb (8,272 kg)
* Berat terisi: 26,463 lb (12,003 kg)
* Berat maksimum lepas landas: 42,300 lb (16,875 kg)
* Mesin: 1× Pratt & Whitney F100-PW-220 afterburning turbofan
o Dorongan kering: 14,590 lbf (64.9 kN)
o Dorongan dengan afterburner: 23,770 lbf (105.7 kN)
* Alternate powerplant: 1× General Electric F110-GE-100 afterburning turbofan
o Dry thrust: 17,155 lbf (76.3 kN)
o Thrust with afterburner: 28,985 lbf (128.9 kN)
Performa
* Kecepatan maksimum: >Mach 2 (1,320 mph, 2,124 km/h) at altitude
* Radius tempur: 340 mi (295 nm, 550 km) on a hi-lo-hi mission with six 1,000 lb (450 kg) bombs
* Jarak jangkau ferri: >3,200 mi (2,800 nm, 4,800 km)
* Atap servis: >55,000 ft (15,000 m)
* Tingkat panjat: 50,000 ft/min (260 m/s)
* Beban sayap: 88.2 lb/ft² (431 kg/m²)
* Dorongan/berat: F100 0.898; F110 1.095
Persenjataan
* Senjata api: 1× 20 mm (0.787 in) M61 Vulcan gatling gun, 511 rounds
* Roket: 2¾ in (70 mm) CRV7
* Rudal:
o Air-to-air missiles:
+ 6× AIM-9 Sidewinder or
+ 6× AIM-120 AMRAAM or
+ 6× Python-4
o Air-to-ground missiles:
+ 6× AGM-65 Maverick or
+ 4× AGM-88 HARM
o Anti-ship missiles: 4× AGM-119 Penguin
* Bom:
o 2× CBU-87 cluster
o 2× CBU-89 gator mine
o 2× CBU-97
o 4× GBU-10 Paveway
o 6× GBU-12 Paveway II
o 6× Paveway-series laser-guided bombs
o 4× JDAM
o 4× Mk 80 series
o B61 nuclear bomb

Minggu, 13 Februari 2011

Baret Merah Kehormatan

Tepatnya pada hari Kamis 20 Agustus 2008 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima anugerah Brevet Komando kehormatan. Brevet KOMANDO Kehormatan disematkan oleh Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo di Markas Satuan-81 Penanggulangan Terorisme (Gultor) Kopassus di Cijantung, Jakarta Timur.
Penyerahan Brevet Komando dan Baret Merah Kopassus kepada mantan Komandan Brigif 17 Linud Kostrad bukan tanpa alasan. Penyematan itu disebut-sebut karena Presiden SBY dinilai berjasa memberikan kontribusi yang besar kepada Kopassus selama ini. Dengan pemberian brevet Komando ini maka Presiden SBY berhak menggunakan Baret Merah.
Meskipun sempat ditentang oleh beberapa Purnawirawan namun kini untuk menetapkan seorang tokoh atau seseorang dapat menggunakan Baret Merah selama ini pihak Kopassus memiliki 3 jenis proses yang berbeda. Setidaknya senantiasa dapat dijadikan pedoman untuk memberikan Baret Merah. Proses penyerahan Baret Merah kehormatan tersebut adalah :

1. BARET MERAH KEHORMATAN
Diberikan kepada para tokoh yang dianggap berjasa memajukan Kopassus sehingga mereka layak mendapatkan Baret Merah dan kualifikasi Komando seperti yang telah diberikan kepada Presiden SBY.
2. BARET MERAH UJI TERAMPIL PERSEORANGAN (UTP)
Akan dikenakan apabila seseorang dinyatakan lulus melaksanakan Uji Terampil Perseorangan (UTP) misalnya para Korps Wanita Angkatan Darat Kopassus dan perwira dari kecabangan non tempur yang berdinas di Kopassus. Bagi seseorang yang masuk dalam kelompok ini Baret Merah dikenakan tanpa kualifikasi Komando di dada kirinya.
Salah satu tokoh yang pernah melaksanakan UTP adalah Wiranto ketika dia menjabat sebagai Panglima ABRI. Tokoh dimaksud mesti melakukan beberapa uji terampil biasa dikenal dengan sebutan HTF, How to find the force/fighter.
3. BARET MERAH PENDIDIKAN KOMANDO
Ini merupakan Baret Merah yang didapatkan oleh seseorang yang dinyatakan lulus dari pendidikan Komando selama 7 bulan. Dikenakan pertama kali di Pantai Permisan Cilacap setelah melaksanakan operasi rawa laut yang menandai berakhirnya Pendidikan Komando.
Ciri khas lain dari Prajurit Kopassus adalah Sangkur Komando. Sangkur yang terselip dipinggang masing-masing prajurit berbeda dengan sangkur standar TNI lainnya.
Di lingkungan Baret Merah juga terdapat 3 jenis Sangkur. Sangkur Emas untuk Komandan Jenderal dan Wakil Komandan Jenderal serta para anggota kehormatan. Sangkur Perak diberikan bagi prajurit berprestasi, lulusan terbaik tiap angkatan dan pejabat teras Kopassus setingkat Inspektur, Komandan Grup dan para Asisten. Jenis sangkur yang ketiga adalah Sangkur Hitam diberikan kepada para prajurit yang lulus dari pendidikan dan memiliki kualifikasi Komando.
Jenis sangkur diatas berbeda dengan sangkur yang digunakan untuk upacara kemiliteran.
Prajurit Baret Merah yang lengkap dan paten adalah mereka yang memiliki kualifikasi Komando, Baret Merah dan Sangkur Komando. Itulah Sosok Prajurit Komando.
Jadi sekarang tidak perlu ragu lagi membedakan prajurit Kopassus dengan prajurit lainnya. Namun sayangnya mereka jarang sekali berkeliaran di tempat-tempat umum dengan berpakaian dinas. Sedari dulu sedapat mungkin ketika keluar kesatrian, para prajurit tidak lagi menggunakan Pakaian Dinas.

GRANAT TANGAN



Granat tangan atau granat genggam adalah bom yang digenggam dan dilemparkan dengan menggunakan tangan. Istilah granat ini berasal dari bahasa Perancis Kuno dari kata (pome) grenate (pomegranate: buah delima), buah yang ukurannya mirip dengan granat genggam versi awal, dan karena kandungan serpihan granat tangan juga mirip dengan biji dalam buah itu.

Selain granat tangan, ada juga granat yang dirancang untuk ditembakkan dari senapan dan pelontar granat. Granat jenis ini bukan granat tangan, karena tidak bisa diaktifkan hanya dengan menggunakan tangan.

Terdapat berbagai bentuk dan ukuran granat, yang masing-masing memiliki tujuan yang berbeda-beda. Pada umumnya granat dirancang untuk meledak dan melontarkan serpihan-serpihan tajam ke segala arah. Ada juga granat yang terbakar, dan melepaskan asap. Tetapi semua granat memiliki dua kesamaan, yaitu pertama, bisa diisi oleh bahan peledak atau bahan kimia. Kedua, granat memiliki liang untuk memasukkan sumbu.

Pada dasarnya granat adalah bom kecil yang cara kerjanya mirip petasan. Petasan dibuat dari kertas yang diisi dengan bubuk mesiu dan mempunyai sumbu kecil. Apabila sumbu dinyalakan, api akan berjalan dari sumbu menuju bubuk mesiu, membuatnya meledak. Granat tangan berfungsi dengan cara yang sama, perbedaan adalah sumbu granat dinyalakan oleh mekanisme elektronik atau piroteknik, dan bukan api.

Granat pembakar TH3.
[Gambar: 200px-G-Fig1-16.jpg]



Granat asap kuning.
[Gambar: 200px-G-Fig1-13.jpg]



Granat kejut, flashbang.
[Gambar: 128px-M84_stun_grenade.gif]



Granat mempunyai tiga karakteristik:

1. Jarak penggunaan yang dekat.
2. Daerah kerusakan yang kecil.
3. Ada penundaan ledakan agar bisa dilempar dengan aman.
4. Kulitnya yang keras membuatnya bisa dipantulkan pada tembok atau tanah

Granat mempunyai bagian utama seperti berikut:

1. Badan – mengandungi pengisi dan dalam kebanyakan granat juga mengandungi serpihan.
2. Pengisi – bahan kimia atau bahan peledak dalam granat, yang menentukan kegunaan granat
3. Sumbu – membuat granat berfungsi dengan menyalakan atau meledakkan bahan pengisi.

[Gambar: 180px-Schema_Grenade-i18nsvg.png]

[Gambar: grenades.jpg]

Grenade, Hand, Riot, CN1, ABC-M25A1
[Gambar: grenade_ABC-M25A1.gif]

Grenade, Hand, Incendiary, TH3, AN-M14
[Gambar: grenade_AN-M14.gif]

Grenade, Hand, White Smoke, TA, AN-M83
[Gambar: grenade_AN-M83.gif]

Grenade, Hand, Rubber Ball, Non-Lethal, GG04
[Gambar: grenade_GG04.gif]

Grenade, Hand, Smoke, WP, M15
[Gambar: grenade_M15.gif]
[Gambar: operation.gif]

[Gambar: fuze_M204A2.gif]

[Gambar: fuze_M206A2.gif]

[Gambar: fuze_M213.gif]

[Gambar: fuze_C12.gif]

[Gambar: fuze_M201A1-1.gif]
Granat serpihan (Click to Hide)
Granat serpihan (bahasa Inggris: fragmentation grenade) adalah granat yang dirancang untuk membunuh infanteri, yang dibuat untuk memuntahkan serpihan ke segala arah. Badannya dibuat dari plastik keras atau besi, lalu badannya diisi serpihan tajam, kawat, bola-bola besi, atau badan luarnya sendiri pun bisa bekerja sebagai serpihan. Bila kata "granat" digunakan tanpa penjelasan lebih lanjut, selalu diasumsikan bahwa yang dimaksud adalah granat jenis ini.

Granat asap (Click to Hide)
Granat asap merupakan granat berbentuk kaleng yang digunakan sebagai alat isyarat darat atau darat ke udara, penanda zona sasaran atau pendaratan, atau penyembunyi pergerakan tentara. Granat asap biasanya terbentuk dari silinder logam dengan lubang di bagian atas dan bawah untuk mengeluarkan asap. Ada dua jenis utama granat ini: granat asap berwarna dan granat penyembunyi. Pada granat asap berwarna, pengisinya biasanya terdiri daripada 250 hingga 350 gram campuran asap pewarna (kebanyakannya potasium nitrat, laktose dan pewarna). Tersedia warna-warna merah, hijau, kuning, dan ungu. Granat asap penyembunyi biasanya berisi campuran HC (hexachloroethane/zinc) atau campuran TA (terephthalic acid).

Jenis granat asap lain, adalah jenis asap meledak. Granat ini berisi fosforus putih (WP). Granat WP meledak dan menyebarkan phosphorus putih ke segala arah, lalu phosphorus terbakar apabila ketika bertemu udara, dan terbakar dengan api kuning terang, sambil menghasilkan asap putih yang banyak (phosphorus pentoksida). Ia juga berfungsi sebagai granat pembakar.
Granat anti-kerusuhan (Click to Hide)
Granat gas ini berisi gas air mata, yang biasanya berupa gas CS (Chlorobenzol malononitrile). Bentuk dan pengoperasian granat ini sama dengan gas asap, tetapi bedanya granat ini berisi 80 sampai 120 gram gas air mata, yang akan menyebabkan iritasi pada mata dan sistem pernafasan.

Apabila seseorang terkena gas ini untuk waktu yang lama (lebih dari 10 menit) granat ini mampu menyebabkan lepuh pada kulit dan luka permanen pada paru-paru. Dan bagi orang yang lemah atau sudah tua, gas CS mampu menyebabkan kematian.

Pemakaian granat gas sering keliru, granat ini seharusnya tidak digunakan untuk membubarkan segerombolan orang banyak karena akan menyebabkan panik. Pemakaian yang tepat adalah untuk menggunakan granat ini untuk membuat pagar pembatas, untuk mengarahkan pergerakan massa, atau untuk melindungi anggota kepolisian yang sedang terkepung.
Granat pembakar (Click to Hide)
Granat pembakar (bahasa Inggris: incendiary grenade) menghasilkan panas sangat tinggi melalui reaksi kimia. Bentuknya hampir serupa seperti granat asap dan gas. Pengisinya terdiri daripada 600 hingga 800 gram thermat (TH3), yang merupakan versi thermit yang diperbarui, bahan pembakar yang digunakan dalam granat sewaktu Perang Dunia II. Sebagian daripada campuran thermat berubah menjadi besi cair, yang terbakar pada suhu 2204° Celsius. Granat ini dapat melelehkan logam yang bersentuhan dengannya. Pengisi thermate bagi granat AN-M14 terbakar selama 40 detik dan mampu membakar menembusi 12,7 mm kepingan baja. Granat ini juga tidak memerlukan oksigen dalam pembakaran dan mampu terbakar di bawah air. Fosforus putih juga digunakan sebagai pengisi granat pembakar, yang membakar pada suhu 2760°C.

Pembakaran thermat dan fosforus adalah dapat menyebabkan luka bakar yang paling parah dan menyakitkan karena thermat dan fosfor terbakar pada secara cepat dan suhu yang membuat satu partikel kimia tersebut membakar menembus kulit, saraf, otot dan juga tulang. Selain itu, fosforus putih amat beracun. Dosis 50-100 miligram bisa menyebabkan kematian.

Granat kejut (Click to Hide)
Granat kejut, atau disebut juga flashbang, pada awalnya dirancang dan dibuat untuk dipakai Special Air Service Inggris. Granat ini dirancang untuk membingungkan, atau mengalihkan perhatian musuh selama beberapa detik. Granat jenis ini yang paling banyak ditemui adalah granat kejut M84, yang diberi julukan "Flashbang", karena menghasilkan cahaya membutakan (6-8 juta Candela) dan ledakan yang keras (170-180 desibel).

Ketika meledak, granat tersebut tetap utuh tanpa menghasilkan serpihan. Granat ini berbentuk tabung segienam besi dengan lubang untuk pengeluaran ledakan cahaya dan bunyi. Pengisinya adalah 4,5 gram peledak campuran oksida logam magnesium dan ammonium perklorat atau potasium perklorat.

SENJATA API LARAS PANJANG

Sejak ditemukannya bubuk mesiu, senjata api dan meriam mulai digunakan oleh manusia untuk berperang. Dinamakan senjata api karena menggunakan pembakaran atau ledakan untuk menghasilkan gas yang dapat mendorong dengan kecepatan tinggi suatu proyektil atau peluru.

Walaupun dari sejak pertama kali ditemukannya hingga sekarang menggunakan prinsip yang sama, yaitu pelontaran proyektil dengan pembakaran, tetapi perkembangan senjata api modern sudah sangat jauh berbeda dengan senjata api di masa lalu. Berikut jenis-jenis senjata api yang dewasa ini banyak beredar di dunia.

Jenis-Jenis Senjata Api

Jenis senjata api yang paling banyak digunakan adalah handguns, yang mana didesain agar bisa dipegang dan digunakan oleh tangan. Yang termasuk di dalamnya adalah pistol, pistol semi otomatis, pistol mesin, revolver dan derringer.

Jenis yang kedua adalah senjata laras panjang, atau dalam bahasa Inggrisnya disebut long guns atau shoulder guns. Senapan rifles dan shotguns termasuk dalam kategori ini.

Jenis ketiga adalah senjata berat yang tidak bisa ditangani atau diangkat oleh orang, melainkan harus diletakkan di tanah atau dipasang pada sesuatu. Misalnya kebanyakan senjata mesin, senjata yang terpasang di pesawat terbang, tank, senjata anti pesawat, dan lainnya. Ada pula yang dinamakan meriam, yaitu senjata yang mempunyai kaliber lebih dari 50.

Pistol

Yang dimaksud pistol biasanya memang mengacu kepada istilah handgun itu sendiri. Jenis pistol ialah pistol semi otomatis, seperti FN, dan pistol mesin yang full otomatis, seperti UZI.

Pistol menggunakan peluru yang terlebih dahulu dimasukkan ke dalam magazine. Satu magazine bisa memuat 5 hingga 19 peluru tergantung kepada jenisnya, dan bisa diisi berulang kali. Dalam pemakaiannya, magazine dimasukkan ke dalam pegangan pistol.

Revolver

Adalah pistol dengan magazine yang berbentuk silinder berlubang, dengan laras yang lebih panjang. Kita biasa melihatnya di film-film koboi. Biasanya magazine silinder ini dapat diisi 6 peluru, satu peluru dalam setiap lubang. Silinder akan otomatis memutar mengarahkan lubang berikutnya setelah ditembakkan.

Terdapat semacam palu yang memukul ujung bagian peluru ketika pelatuk ditarik, bagian belakang peluru yang berisi bubuk peledak akan seketika terbakar dan meledak, sehingga ujung peluru depan yang merupakan bagian inti dari peluru, akan melesat dengan cepat memburu sasarannya.

Ada pula jenis yang lain, yaitu revolver dengan dua buah laras panjang. Jenis ini lebih kuat hentakannya dan lebih lemah akurasinya jika dibandingkan revolver berlaras satu. Tetapi dapat lebih cepat dalam proses penembakkannya.

Derringers

Ialah jenis pistol yang sangat kecil dan pendek. Berlaras satu atau dia, dengan pengisian peluru langsung di belakang larasnya. Karena ukurannya yang kecil, senjata jenis ini sering digunakan untuk cadangan yang disembunyikan, atau sebagai pelengkap.

Rifles

Rifle adalah jenis senapan yang biasanya mempunyai panjang laras lebih dari 18 inci. Terdapat pegangan kearah dada atau bahu, yang disebut stock, agar dapat menahan hentakan yang terjadi ketika menembak, supaya akurasi tetap terjaga.

Laras panjangnya ini biasanya mempunyai alur spiral di dalam, sehingga peluru yang melesat menjadi berputar, dimaksudkan untuk akurasi dan kecepatan yang lebih maksimal.

Shotguns

Senapan yang memiliki laras panjang dengan kaliber yang biasanya cukup besar. Selain untuk berburu, biasanya digunakan pula untuk berolahraga menembak, dengan sasaran bergerak yang dilontarkan ke udara.

Senjata Semi Otomatis dan Senjata Mesin

Perbedaan yang jelas pada keduanya adalah jika senjata semi otomatis akan melontarkan peluru ketika pelatuk ditarik, sedangkan senjata mesin benar-benar otomatis penuh, dimana peluru akan terus ditembakkan selama pelatuknya ditarik dan tidak dilepas.

Pada kaliber yang besar, senjata mesin atau machine gun ini dipasang pada sesuatu, misalnya pada tank, helicopter, pesawat dan lainnya. Atau ada juga yang hanya dipasangi kaki-kaki dan diletakkan di tanah. Untuk membedakannya dengan senjata mesin yang berkaliber kecil, maka dimunculkan istilah submachine gun, seperti yang banyak digunakan oleh para gangster di film-film.

Senapan Serbu

Atau dalam bahasa Inggrisnya Assault Rifles, adalah senapan yang digunakan militer. Biasanya memiliki semacam saklar yang dapat memilih mode semi-otomatis atau full otomatis, atau ada pula pilihan burst di beberapa jenis senapan, yaitu memuntahkan sejumlah peluru dalam waktu singkat ketika sekali menarik pelatuk.

AK-47, M16 dan FN FAL adalah beberapa jenis senjata yang termasuk senapan serbu.

SENJATA API LARAS PANJANG

Senjata api laras panjang umumnya digunakan oleh pasukan Infanteri dalam pertempuran, meskipun demikian senjata api laras panjang tidak hanya didominasi penggunaannya oleh kalangan militer, kepolisian pun menggunakan senjata ini untuk mendukung tugas-tugasnya dalam menegakkan hukum dan memerangi kejahatan.

Penggunaan senjata api laras panjang memang lebih efektif dalam pertempuran bila dibandingkan dengan menggunakan pistol. Selain jarak jangkau dan akurasi yang lebih tinggi, senjata api laras panjang juga memuat amunisi yang relatif lebih banyak.

Berikut beberapa jenis senjata api laras panjang yang sering digunakan oleh kalangan militer dan kepolisian, beberapa diantaranya mungkin sudah digudangkan karena sudah tidak sesuai dengan perkembangan jaman dan tantangan tugas yang dihadapi oleh para penggunanya.


1. MAUSER

Pernah menjadi senjata standar Polri di jaman Orde Baru hingga awal Reformasi, senjata ini kini hanya dijadikan senjata beban bagi para siswa yang sedang menjalani pendidikan Kepolisian.
Type Manual; Kaliber 7,62 mm; Magazin tidak dapat dilepas dengan kapasitas 5 peluru;

2. M1 GARAND

Senapan jaman perang dunia II yang merupakan symbol pasukan AS pada jaman itu dan pernah menjadi senjata andalan TNI. Panjang 1,103 m; Kaliber 0,3 inch; Berat 4,37 kg; Kapasitas magazin 8 peluru; Jarak tembak efektif 500 m.

3. SKS

4. SMLE
0.303
SMLE (Short Magazine Lee-Enfiled) digunakan tentara Inggris pada perang dunia I & II, Akurasi dan kecepatan penembakan adalah kunci utama kesuksesan senjata ini. Senjata ini juga pernah melengkapi persenjataan Tni/Polri. Panjang 1,13 m; Berat 3,93 kg; Kapasitas magazin 10 peluru; Kaliber 0,303 inch (setara 7,62 mm); Jarak tembak efektif 1 km; System penembakan Manual.

5. STURMGEWEHR 44 (Stg 44)
Panjang 0,94 m; Berat 5,1 kg; Kapasitas magazin 30 peluru; Kaliber 7,62 mm Kurz; Daya tembak 500 peluru per menit; Jarak tembak efektif 300 m; Buatan Jerman, mulai diproduksi pada tahun 1944. Digunakan pada Perang Dunia II.

6. AK-47
Boleh jadi inilah senjata api laras panjang yang paling ngetop, bagaimana tidak sejak diciptakan oleh Kolonel MIKHAIL TIMOFEEVICH KALASHNIKOV dari Rusia dan mulai diproduksi pada tahun 1947, hingga saat ini hampir seluruh dunia telah menggunakannya. Mulai dari Militer, Kepolisian hingga para pemberontak dan teroris pun menggunakan senjata ini sebagai senjata andalan mereka. Gampang dioperasikan dan tahan banting, itulah yang membuat senjata ini diterima luas oleh seluruh dunia. Di Indonesia sendiri senjata ini digunakan oleh Marinir TNI-AL dan Kopassus TNI-AD. Bahkan Polri pun memperkuat pasukan Brimobnya dengan senjata ini.

Type Gas Operated; Kaliber 7,62 x 39 mm; Kapasitas magazin 30 peluru; Panjang 880 mm; Berat 4,3 kg; Daya tembak 600 perluru per menit; Kecepatan peluru 710 m per detik.

7. M-16

Kaliber 5,56 mm NATO; Sistem Gas Operated; Panjang total 986 mm (A1), 1.006 mm (A2); Panjang laras 508 mm; Berat 2,89 kg kosong, 3,6 kg dgn 30 butir peluru; Daya tembak 650-800 peluru per menit; Jarak tembak maksimum 460 m (A1), 550 m (A2); Kapasitas magazin 30 dan 20 butir peluru. Senjata ini di Indonesia banyak dipakai oleh TNI dan Polri.

8. FN FAL
Panjang 1,053 m; Berat 4,3 kg; Kaliber 7,62 mm; Kapasitas magazin 20 peluru; Daya tembak 550 peluru per menit; Jarak tembak efektif 800 m. Buatan FN Belgia. FAL merupakan singkata dari Fusil Automatique Legere.

9. STEYR AUG
Senjata buatan Austria ini konon merupakan salah satu senapan infantri jenis bullpup terbaik karena bisa dioperasikan dalam kondisi ekstrim dan akurasinya cukup jempolan. Bobotnya yang cukup ringan karena sebagian besar bahannya dari bahan plastik tahan banting. Panjang 0,79 m; Berat 3,6 kg; Kaliber 5,56 mm NATO; Kapasitas magazin 30-42 peluru; Daya tembak 650 peluru per menit; Jarak tembak efektif 500 m.

10. SA 80
Panjang 0,78 m; Berat 3,80 kg; Kaliber 5,56 mm; Kapasitas magazin 30 peluru; Daya tembak 700 peluru per menit; Jarak tembak efektif 400 m. Buatan Inggris, mulai produksi tahun 1980. Magasin yang sering terlepas sendiri dan body yang tidak tahan kotor konon menjadi penyebab senjata ini gagal menjaring pembeli di luar Inggris terutama pada awal produksi.

11. M4 A1
System Gas Operated; Kaliber 5,56 mm NATO; Panjang total 838 mm (dgn popor ditarik), 757 mm (popor masuk); Panjang laras 370 mm; Berat 2,52 kg (kosong), 3,0 kg (dgn 30 peluru); Kapasitas magazin 30 peluru; Daya tembak 700-950 peluru per menit; Jarak tembak efektif 360 m; Dilengkapi dengan Senter, Teleskop, Infra Red dan Pembidik Laser. Buatan Amerika. Di Negara asalnya digunakan oleh USSOCOM. Di Indonesia digunakan sebagai senjata standar oleh Densus 88 AT Polri.

12. SS1-
V1
Panjang (popor keluar) 997 mm, (popor lipat) 766 mm; Panjang laras 449 mm; Berat kosong 4,01 kg; Jarak tembak 450 m; Daya tembak 750-760 peluru per menit; Kaliber 5,56 mm; Firing Mode Single, 3 burst, Full Auto, Safe. Buatan PT. Pindad Indonesia. Digunakan oleh TNI/Polri.


13. SS1-V2
Senapan Serbu buatan PT. Pindad Indonesia yang menjadi senjata standar TNI. Automatic Carbine (Medium Barrel); Kaliber 5,56 x 45 mm; Panjang laras 363 mm; Panjang total 890 mm (popor keluar), 666 mm (popor lipat); Berat kosong 3,91 kg; Jarak tembak 450 m; Daya Tembak 750-760 m; Firing Mode Single, Full Auto, Safe.

14. SS1-V3

Panjang (popor keluar) 997 mm, (popor lipat) 766 mm; Panjang laras 363 mm; Berat kosong 4,01 kg; Jarak tembak 450 m; Kaliber 5,56 mm; Firing Mode Single, 3 burst, Full Auto, Safe. Buatan PT. Pindad Indonesia. Digunakan oleh TNI.


15. SS1-V5

Panjang (popor keluar) 770 mm, (popor lipat) 557 mm; Panjang laras 252 mm; Berat kosong 3,37 kg; Jarak tembak 200 m; Daya tembak 720-760 peluru per menit; Kaliber 5,56 mm; Firing Mode Single, Full Auto, Safe. Buatan PT. Pindad Indonesia. Digunakan oleh Polri.


16. SABHARA-V1

17. SABHARA-V2

18. XM8

Senjata yang diproduksi oleh Heckler-Koch Amerika mulai diproduksi tahun 2005, dan akan berubah nama menjadi M8 ketika resmi dipakai. Kaliber 5,56 mm. Senjata ini konon akan menggantikan M16 sebagai senjata standar AD Amerika Serikat. Sejumlah kelebihan ditawarkan mulai dari bobotnya yang lebih ringan hingga kelengkapan sistem optik pada pembidik Infra Rednya.


19. SS1-R5 RAIDER
Kaliber 5,56 x 45 mm; Panjang laras 252 mm; Panjang Senjata 770 mm (popor keluar), 557 mm (popor lipat); Berat kosong 3,37 kg; Daya tembak 650-700 peluru per menit; Jarak tembak efektif 375 m; Firing mode Single, Full Auto, Safe. Buatan PT. Pindad Indonesia, digunakan oleh RAIDER TNI-AD.